Monday 12 May 2014

SmS Bapak

Lagi gayeng gayenge dolanan pe'es karo konco, bapakku sms ngene .... 

“Le, iki bapak lg nyilih hp ne koncone bapak, penting iki le, bapak lg neng kantor polisi bapak lg ono masalah.. tulung bapak yo le..tulung dikirimi banyu sak ember, dieling-eling lho lee, banyu sak ember, dudu PULSA lho…tak baleni BANYU SAK EMBER…soale iki bapak lagi numpang ngising neng kantor polisi, ra ono banyu, ra iso cebok san…Oh iyo le OJO lali CIDUK e yo..”

terus aku kudu piye pakk ????

Latihan Dasar Akting


Akting (bertindak) adalah menghidupkan sebuah peran.
Peran yang asalnya mati yang Cuma bisa dibaca dari sebuah skenario, harus anda hidupkan layaknya manusia seutuhnya yang mempu nyai bentuk tubuh, gerakan, gerak-gerik, ekpresi wajah, vocal, pikiran serta perasaan.
Akting yang baik tidak akan datang begitu saja pada seorang actor, apalagi pada actor yang malas yang hanya menunggu kesempatan.
Akting yang baik dan prima akan menghampiri actor-aktor yang mau kerja keras, latihan dan disiplin, tidak ada kata ” nganggur “ bagi seorang aktor, karena setiap waktu luang akan dipergunakan untuk latihan,observasi, membaca, menonton atau mendiskusikan sesuatu yang berhubungan dengan seni peran.
Untuk menjadi seorang actor yang handal pastilah diperlukan modal, seorang Pelukis modalnya adalah cat, kuas dan kavas.
Modal seorang actor adalah seluruh perangkat yang ada pada tubuhnya yaitu pikiran, perasaan, vocal (suara) dan tubuhnya. Modal inilah yang harus kita latih secara terus tanpa berhenti.
PIKIRAN mencakup :
– Konsentrasi,
- Imajinasi,
- Ingatan emosi,
- Observasi pengamatan,
- Motivasi,
- Penafsiran scenario ; Peran
PERASAAN mencakup :
– Emosi,
- Penghayatan.
VOCAL mencakup :
– Artikulasi
- Intonasi.
TUBUH mencakup :
- Pemanasan,
- Eksplorasi,
- Singkronisasi.
Modal tersebut diatas tidak akan berarti apa-apa, apabila anda tidak melatihnya secara terus menerus dan berkesinambungan. Untuk melatihnya tidak perlu waktu atau tempat yang khusus. Anda bisa melakukannya dalam kehidupan sehari-hari,misalnya anda mau melatih :
KONSENTRASI : Bacalah berita disurat kabar atau menonton si netron di televisi atau menonton film di bioskop kemudian cerita kanlah kembali secara rinci berita atau apa yang telah and abaca atau tonton tersebut, atau kalau kita sedang makan rasakanlah ma kanan yang dimakan, asinnya, manisnya, pedasnya dlsb, dan jangan makan sambil baca Koran karena konsentrasi anda akan terpecah antara rasa makanan dan berita di Koran.
IMAJINASI : Anda mungkin pernah melihat anak kecil main mobil – mobilan, atau main rumah-rumahan,mungkin anda sendiri pernah melakukannya, anak kecil itu sedang sedang menggunakan imajinasi nya !. Cobalah latih imajinasi anda dengan kegiatan yang disesuai kan dengan usia anda misalnya apa yang anda lakukan kalau anda menjadi bintang film terkenal, atau profesi lainnya.
INGATAN EMOSI : Ingatlah secara detail kejadian-kejadian yang telah anda alami, baik yang menyedihkan atau yang menye nangkan atau menjengkelkan/menyebalkan dlsb.
Mungkin anda pernah mengalami patah hati, cobalah ingat kembali apa yang pernah anda lakukan, katakan dan anda rasakan atau coba lah ingat wajah ibu/ayah anda apa yang anda rasakan.
OBSERVASI/PENGAMATAN : Salah satu tugas kita yang penting lainnya apabila anda ingin menjadi seorang actor adalah observasi
Sebagai seorang actor yang kerjanya memerankan berbagai macam karakter manusia tentunya observasi ini menjadi sangat penting.
Bagaimana kita bisa memerankan seorang tokoh terkena penyakit aids apabila anda sendiri tidak tahu seperti apa penyakit itu apabi la menyerang manusia. Observasi bias kita lakukan secara langsung dengan obyek yang akan kita amati maupun secara tidak langsung misalnya dengan membaca, menonton televisi atau menonton film tentang objek yang akan kita pelajari.
Observasi bias kita lakukan setiap harimulai dari lingkungan terde kat misalnya mengamati tukang sayur, Pengemis, tukang rokok atau tetangga yang konglomerat. Tegurdan ngobrolah dengan mereka, tanyalah berapa penghasilannya, anaknya berapa, bagaimana bias menghidupi keluarganya dengan penghasilannya.
Amatipula gerakannya, gerak-geriknya, cara dia berjalan, cara dia berpakaian, cara bicaranya, dlsb.
Semakin banyak manusia yang anda amati akan semakin mudah anda memasuki sebuah peran, pergilah kerumah sakit dan duduklah di UGD, maka anda akan banyak sekali melihat berbagai macam karakter, ada yang menangis, ada yang histeris, ada yang Cuma be ngong, ada yang kebingungan, dlsb.
MOTIVASI : Setiap gerakan dari tubuh kita pastilah berawal dari motivasi, apabila lapar pasti anda akan bergerak/berjalan kedapur untuk mencari makanan yang bias dimakan, apabila sedang berjalan -jalan di Mall kemudian melihat baju yang anda senangi, pastilah anda akan mendekati baju tsb untuk menyentuh lalu mencobanya. Begitu juga jika anda membenci seseorang pastilah anda akan men jauhi orang itu.
Jadi setiap gerakan ataupun gerak gerik yang ada dalam adegan sebuah sinetron pastilah mempunyai motivasi.
PENAFSIRAN SCENARIO : Setelah mendapatkan scenario dari Sutradara janganlah langsung dihafal, tapi bacalah berulang-ulang sampai anda mengerti benar isi ceritanya, setelah itu bacalah adegan demi adegan sampai anda mengerti maksud dari adegan itu, tahap terahir baru menghafalnya.
Apabila anda tidak mengerti konsultasikan dengan sutradara, anda tidak usah malu bertanya pada sutradara karena sudah menjadi tu gas sutradara untuk membuat pemainnya mengerti apa yang akan di mainkannya. Bekerjasama / kerja kolektif adalh inti dari produk si sebuah sinetron.
EMOSI : Seorang aktor haruslah peka emosinya, setelah anda me mutuskan untuk menjadi seorang actor, sifat ” cuek ” atau sikap tidak perduli harus anda tinggalkan.
Mulai sekarang latihlah emosi anda setiap hari sehingga menjadi benar-benar peka. Bukankah kita akan memainkan berbagai macam emosi ?.
Cobalah rasakan apa yang dirasakan orang lain, misalnya ketika me lihat pengemis bagaimana kalau anda menjadi pengemis itu apa yang anda rasakan ?, atau anda melihat orang tua meninggal tertab rak bis kota, bagaimana kalau dia itu adalah orang tua anda ?
Emosi adalah inti dari acting, kalau anda berakting tanpa emosi anda akan seperti robot.
PENGHAYATAN : Adalah perpaduan dari kesemua unsure-unsur diatas, umpama semangkok bakso yang terbuat dari berbagai bum bu yang disatukan menjadi suatu hidangan yang lezat untuk dimakan, namun apabila bumbu tersebut ada yang kurang misalnya kurang garam, maka bakso tersebut akan terasa hambar.
Begitu juga dengan acting, apabila salah satu unsure diatas ada yang kurang maka acting anda akan kurang sempurna akan terlihat dibuat-buat, over acting atau datartanpa ekpresi.
Setelah kita membahas unsure-unsur ” dalam ” sekarang kita akan membahas unsure ” luar ” yaitu vocal dan tubuh kita mulai dengan :
VOKAL :
ARTIKULASI : Seorangaktor ketika berakting haruslah mempu nyai suara yang jelas terdengar agar bias menyampaikan pesan yang ada dalam scenario.
Kita sering melihat banyak pemain sinetron yang bicaranya terlalu cepat, tidak jelas, akhirnya penonton tidak mengerti apa yang di ucapkan si actor, kalau sudah begitu bersiaplah untuk tidak ada yang menonton, sia-sialah hasil kerja keras kita.
Untuk melatihnya bacalah buku atau surat kabar ucapkanlah per
lahan-lahan, lambat dan usahakan mengucapkan kata demi kata se cara jelas, jangan terlalu cepat temponya lambat saja yang penting terdengar dengan jelas sejelas-jelasnya, teruslah berlatih dan ja ngan ragu-ragu untuk membuka mulut anda.
INTONASI : Anda mungkin pernah menonton sinetron dimana salah satu aktornya bersuara datar monoton seperti robot, sangat membosankan !.
Itu disebabkan karena ketika si actor mengucapkan dialog tidak menggunakan emosi, hanya sekedar mengucapkan kalimat hafalan.
Ketika anda mengucapkan dialog, isilah dengan emosi sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam scenario.
Contohnya : Anda mengucapkan dialog dalam keadaan sedih tentu lah akan berbeda dengan keadaan gembira.
Unsur ” luar ” lainnya adalah TUBUH.
Tubuh anda harus diolah sedemikian rupa sehingga siap untuk me merankan tokoh apapun juga.
Kita sering melihat actor laga terlihat kaku ketika dia main dalam sinetron drama atau kita juga pernah melihat seorang actor begitu kaku, begitu tidak enak dipandang karena bahunya selalu naik dua-duanya atau sebelah, dlsb.
PEMANASAN : Gerakanlah tubuh anda mulai dari ujung kaki sam pai ujung kepala sepertilazimnya pemanasan olahraga.
EKPLORASI : Gerakanlah tubuh anda sebebas bebasnya, carilah gerakan yang tidak biasa/yang jarang atau tidak pernah dilakukan.
SINKRONISASI GERAKAN DENGAN UCAPAN : Sinkronisasikan antara ucapan dengan gerakan anda. Seringkali ki ta melihat seorang pemain terlalu banyak gerakannya sehingga ba
nyak gerakan yang sia-sia tidak efisien atau sebaliknya banyak pe main yang terlalu sedikit gerakannya sehingga kaku seperti patung. Banyak juga pemain yang suka memasukan tangannya kedalam saku celananya atau selama adegan berlangsung tangannya hanya dilipat diatas dada tidak perduli adegannya sedang marah atau gembira.
Banyak sekali gerakan yang harus kita pilih,
contohnya : Seorang pemain sedang melakukan adegan marah, gera kan pemain itu bias memukul meja, meremas baju, bias mengatup kan graham, bias menjambak-jambak rambutnya sendiri, dlsb.
Anda harus memilih salah satu gerakan lalu memasukannya keda lam acting anda, sehingga menjadi sesuai antara gerakan dengan kalimat yang anda ucapkan.

Sekian materi dari kami, saran dan kritik masih diterima kok :") HOHA !!

Wednesday 7 May 2014

Dasar Akting




Dalam mempelajari seluk-beluk seni pertunjukan teater atau drama, maka salah satu yang perlu didalami atau dikuasai adalah mengenai olah tubuh. Pada dasarnya olah tubuh hanyalah sebuah konsep latihan bergerak atau memaksimalkan tubuh beserta organ-organnya dalam menunjang akting seorang aktor atau aktris.


Secara hakiki, Olah tubuh memiliki pengertian dasar yang sama dengan makna yang terkandung dalam kata Olahraga. Hanya tujuannya yang sedikit berbeda. Jika olahraga mengutamakan tujuan kesehatan sebagaimana yang dikemukakan melalui semboyan universal "Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula", maka dalam seni pertunjukan lebih bertujuan mempersiapkan kemampuan gerak tubuh aktor/aktris. Dengan berolah tubuh kita akan, mendapat keadaan atau kondisi tubuh yang maksimal. Selain itu olah tubuh juga mempunyai tujuan melatih atau melemaskan otot otot kita supaya elastis, lentur, luwes dan supaya tidak ada bagian bagian tubuh kita yang kaku selama memerankan sebuah karakter atau tokoh.


Latihan Olah Tubuh:
Pertama sekali mari kita perhatikan dan rasakan dengan segenap panca indera yang kita punyai. Dengan memakai rasa kita perhatikan seluruh tubuh kita, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Sekarang mari kita menggerakkan tubuh kita. Jatuhkan kepala ke depan. Kemudian jatuhkan ke belakang, ke kiri, ke kanan. Ingat kepala/leher dalam keadaan lemas, seperti orang mengantuk.

Putar kepala pelan pelan dan rasakan lekukan-lekukan di leher, mulai dari muka. kemudian ke kiri, ke belakang dan ke kanan. Begitu seterusnya dan lakukan berkali kali. Ingat, pelan pelan dan rasakan!

Putar bahu ke arah depan berkali kali, juga ke arah belakang. Pertama satu-persatu terlebih dahulu, baru kemudian bahu kiri dan kanan diputar serentak. Putar bahu kanan ke arah depan, sedangkan bahu kiri diputar ke arah belakang. Demikian pula sebaliknya.

Rentangkan tangan kemudian putar pergelangan tangan, putar batas siku, putar tangan keseluruhan. Lakukan berkali kali, pertama tangan kanan dahulu, kemudian tangan kiri, baru bersama sama.

Putar pinggang ke kiri, depan, kanan, belakang. Juga sebaliknya.

Ambil posisi berdiri yang sempurna, lalu angkat kaki kanan dengan tumpuan pada kaki kiri. Jaga jangan sampai jatuh. Kemudian putar pergelangan kaki kanan, putar lutut kanan, putar seluruh kaki kanan. Kerjakan juga pada kaki kiri sesuai dengan cara di atas.

Sebagai pembuka dan penutup olah tubuh ini, lakukan lari-lari di tempat dan meloncat loncat.

Macam Macam Gerak:
Setiap orang memerlukan gerak dalam hidupnya. Banyak gerak yang dapat dilakukan manusia. Dalam latihan dasar teater, kita juga harus mengenal dengan baik bermacam macam gerak Latihan latihan mengenai gerak ini harus diperhatikan secara khusus oleh seseorang yang berkecimpung dalam bidang teater.

Pada dasarnya gerak dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Gerak teaterikal, adalah gerak yang dipakai dalam teater, yaitu gerak yang lahir dari keinginan bergerak yang sesuai dengan apa yang dituntut dalam naskah. Jadi gerak teaterikal hanya tercipta pada waktu memainkan naskah teater/drama.

Gerak non teaterikal, adalah gerak kita dalam kehidupan sehari hari. Gerak yang dipakai dalam teater (gerak teaterikal) ada bermacam macam, secara garis besar dapat kita bagi menjadi dua, yaitu gerak halus dan gerak kasar.

1. Gerak Halus
Gerak halus adalah gerak pada raut muka kita atau perubahan mimik, atau yanq lebih dikenal lagi dengan ekspresi. Gerak ini timbul karena pengaruh dari dalam/emosi, misalnya marah, sedih, gembira, dan sebagainya.

2. Gerak Kasar
Gerak kasar adalah gerak dari seluruh/sebagian anggota tubuh kita. Gerak ini timbul karena adanya pengaruh baik dari luar maupun dari dalam. Gerak kasar masih dapat dibagi menjadi empat bagian. yaitu:

Business, adalah gerak gerak kecil yang kita lakukan tanpa penuh kesadaran Gerak ini kita lakukan secara spontan, tanpa terpikirkan (refleks). Misalnya:
- Sewaktu kita sedang mendengar alunan musik, secara tak sadar kita menggerak gerakkan tangan atau kaki mengikuti irama musik.
- Sewaktu kita sedang belajar/membaca, kaki kita digigit nyamuk. Secara refleks tangan kita akan memukul kaki yang tergigit nyamuk tanpa kehilangan konsentrasi kita pada belajar.

Gestures, adalah gerak gerak besar yang kita lakukan. Gerak ini adalah gerak yang kita lakukan secara sadar. Gerak yang terjadi setelah mendapat perintah dari diri/otak kita untuk melakukan sesuatu, misalnya saja menulis, mengambil gelas, jongkok, dsb.

Movement, adalah gerak perpindahan tubuh dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Gerak ini tidak hanya terbatas pada berjalan saja, tetapi dapat juga berupa berlari, bergulung gulung, melompat, dsb.

Guide, adalah cara berjalan. Cara berjalan disini bisa bermacam-macam. Cara berjalan orang tua akan berbeda dengan cara berjalan seorang anak kecil, berbeda pula dengan cara berjalan orang yang sedang mabuk, dsb.

Setiap gerakan yang kita lakukan harus mempunyai arti, motif dan dasar. Hal ini harus benar-benar diperhatikan dan harus diyakini benar-benar oleh seorang pemain apa maksud dan maknanya ia melakukan gerakan yang demikian itu. Dalam latihan gerak, kita mengenal latihan "gerak-gerak dasar". Latihan mengenai gerak-gerak dasar ini kita bagi menjadi tiga bagian, yaitu:

- Gerak Dasar Bawah: posisinya dalam keadaan duduk bersila. Di sini kita hanya boleh bergerak sebebasnya mulai dari tempat kita berpijak sampai pada batas kepala kita.

- Gerak Dasar Tengah: posisi kita saat ini dalam keadaan setengah berdiri. Di sini kita diperbolehkan bergerak mulai dari bawah sampai di atas kepala.

- Gerak Dasar Atas: di sini kita boleh bergerak sebebas-bebasnya tanpa ada batas.

Dalam melakukan gerak-gerak dasar di atas kita dituntut untuk berimprovisasi/menciptakan gerak-gerak yang bebas, indah dan artistik.

Latihan-latihan gerak yang lain:
- Latihan Cermin. Dua orang berdiri berhadap-hadapan satu sama lain. Salah seorang lalu membuat gerakan dan yang lain menirukannya, persis seperti apa yang dilakukan temannya, seolah-olah sedang berdiri di depan cermin. Latihan ini dilakukan bergantian.

- Latihan Gerak dan Tatap Mata. Sama dengan latihan cermin, hanya waktu berhadapan mata kedua orang tadi saling tatap, seolah kedua pasang mata sudah saling mengerti apa yang akan digerakkan nanti.

- Latihan Melenturkan Tubuh. Seseorang berdiri dalam keadaan lemas. Kemudian seorang lagi membantu mengangkat tangan temannya. Setelah sampai atas dijatuhkan. Dapat juga sebelum dijatuhkan lengan / tangan tersebut diputar-putar terlebih dahulu.

- Latihan Gerak Bersama. Suatu kelompok yang terdiri dari beberapa orang melakukan gerakan yang sama seperti dilakukan oleh pemimpin kelompok tersebut, yang berdiri di depan mereka.

- Latihan Gerak Mengalir. Suatu kelompok yang terdiri beberapa orang saling bergandengan tangan, membentuk lingkaran. Kemudian salah seorang mulai melakukan gerakan ( menggerakkan tangan atau tubuh ) dan yang lain mengikuti gerakan tangan orang yang menggandeng tangannya. Selama melakukan gerakan, tangan kita jangan sampai terlepas dari tangan teman kita. Latihan ini dilakukan dengan memejamkan mata dan konsentrasi, sehingga akan terbentuk gerakan yang artistik.

Filosofi Logo Study Teater



Arti dan Penjelasan :

* Orang Berolah Gerak :
Warna : Emas
Arti     : Seorang yang menengok kekanan mempunyai arti menatap masa depan yang cerah dan siap menghadapi dengan kebulatan tekat dan keyakinan,dan sedang digembleng secara fisik dan mentalnya dalam latihan STUDY TEATER menuju kesempurnaan seperti yang dicita citakan oleh STUDY TEATER.

**Hati di Dada :
Warna : Merah menyala
Arti : semangat yang berap api untuk selalu mengembangkan diri, pantang menyerah dan percaya diri

***Buku Terbuka diTengah
Warna : Putih bersih
Arti : bagaimana pun anggota STUDY TEATER masih dalam taraf belajar karena itu berangkat dari yang tidak tahu dan polos mereka mulai dibina secara keseluruhan. Disamping itu anggota STUDY TEATER masih mengenyam pendidikan karena hal ini sangat penting bagi setiap anggota untuk kehidupannya kelak.

****Angka Romawi 3
Warna : Biru
Arti : STUDY TEATER bernaung dibawah panji SMA Negeri 3 Surakarta dan berusaha membawa nama baiknya dalam bidang seni.


*****Lingkaran
Warna : Hitam
Arti : Suatu lingkaran atau tali tak berujung dan tak berpangkal yang melambangkan kekeluargaan yang abadi dari semua yang masih dan pernah membawa panji STUDY TEATER

Tata Artistik Teater


A. PENGERTIAN TATA ARTISTIK TEATER
       Pengertian tata artistik adalah penampakan visual yang dibuat oleh tim ahli dalam teater, tv, film, tari, dan musik tujuannya untuk membantu menkomunikasikan pertunjukan tersebut ke penonton.

B. TUGAS PENATA ARTISTIK
        Penata artistik bertanggung jawab pada keseluruhan penampakan visual dan bagaimana komunikasi visual dilakukan, membentuk mood tertentu, unsur-unsur kontras, dan daya tarik psikologis pada audiens. Penata artistik membuat keputusan mengenai elemen visual yang dipergunakan, gaya artistik yang dipakai, dan kapan gerakan dipergunakan.

C. LUANG LINGKUP TATA ARTISTIK TEATER
       Tata artistik teater memiliki pengertian yg sangat luas karena semua pekerjaan teater yang berkaitan dengan aspek kerupaan adalah wilayah kerja penataan artistik teater.

1. Penataan artistik pentas
       Tata pentas bisa juga disebut dengan scenery atau pemandangan latar belakang tempat memainkan lakon, pada pengertian ini yang dianggap pentas dalam seni pertunjukan kontemporer tidak saja berupa panggung yang biasa terdapat pada sebuah gedung tetapi keseluruhan gedung itulah yang dinamakan pentas. Tugas seorang penata pentas hendaklah merencanakan set-nya sedemikian rupa sehingga setting yg dibuat nya:

  a. Dapat memberi ruang kepada gerak laku.
  b. Dapat memberi pernyataan suasana lakon.
  c. Dapat memberi pandangan yang menarik.
  d. Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton.

oleh karena itu secara singkat seorang Penata Setting harus memiliki tujuan yaitu:
  • Lokatif
  • Ekspresif
  • Aktraktif
  • Jelas
  • Sederhana
  • Bermanfaat
  • Praktis dan
  • Organis

2. Penataan busana
       Tata busana sangat berpengaruh pada penonton, karena sebelum seorang pemeran didengar dialognya terlebih dahulu diperhatikan penampakan fisiknya oleh penonton. Maka dari itu segala sandangan dan perlengkapan yang dikenakan di dalam pentas disebut sengan tata pakaian penta.
Secara garis besar kostum dapat dibedakan menjadi lima kelompok yaitu:

a. Busana dasarb. Busana kaki
c. Busana tubuh
d. Busana kepala
e. Perlengkapan-perlengkapan/accesoris

selain accesoris ada juga yg dsebut dengan propertis yaitu benda atau pakaian yang berguna utk membantu akting pemain.

3. Penataan rias
        Yang dimaksud dengan tata rias adalah tata rias pentas yang mendukung pemeran sebuah pementasan lakon. Tugas tata rias yaitu  memberikan dandanan atau perubahan pada para pemain sehingga pendekatan kepada karakter yang ada pada naskah dapat terwujud.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pentaan rias:

  • Rata dan halus nya base
  • Kesamaan foundation
  • Penggunaan garis-garis yang layak

1. Harmoni antara sinar dan bayang-bayang.
        Penataan rias untuk teater terdiri atas bermacam-macam yaitu:
  • Rias jenis
  • Rias bangsa
  • Rias usia
  • Risa tokoh
  • Rias temporal
  • Rias aksen
  • Rias lokal

4. Penataan cahaya dan lampu
        Secara umum tata lampu atau tata cahaya berfungsi untuk membentuk situasi,menyinari gerak pemain,dan mempertajam ekspresi demi penciptaan karakter lakon dan pelaku.
Jenis- lampu yang diginakan dalam sebuah pementasan adalah;

  • Lampu spot
  • Lampu flood
  • Lampu strip tanpa kompartemen
  • Lampu strip kompartemen dan,
  • Lampu foot light

Ya itu kuliah pada hari ini, semoga bermanfaat dan sekali lagi kami menerima masukan,kritik dan bisa juga sharing ;) HOHA !!

Tuesday 6 May 2014

Mengapa Mempelajari Teater


Ada banyak alasan yang mengemuka dalam mempelajari teater, empat hal yang paling populer adalah:

1.       Teater sebagai kemanusiaan dan seni kebebasan
Kemanusiaan dan kebebasan mengajarkan kita untuk memahami dunia dan memahami tempat dimana kita tinggal.

Teater kemudian menjadi cerminan dan turut memberi pengaruh pada pandangan masyarakat; sejarah filosofi, susunan sosial, asumsi yang bersifat teori, pandangan teater tentang kemanusiaan dunia dan alam, teater membantu mempelajari hidupnya dan hidup orang lain.

2.      Teater sebagai gerakan sosial
Teater adalah seni tiruan dari keidealan itu sendiri. Banyak teater yang berangkat dari kritisisme dari dunia yang sudah dianggap ideal, baik pada sistem birokrasi, sistem politik, sistem agama, sistem ekonomi, dan sistem sosial.

Teater menerima masa kelam yang panjang dari kaum agamawan, terutama di Eropa karena kritis pada sistem agama dan Tuhan (banyak naskah lama di Eropa Barat) yang memberi tiga hal dasar: pertentangan hubungan manusia dengan tuhan, kemajuan manusia merupakan kenyataan yang berbubah konstan; dan menempatkan konflik sebagai inti kehidupan.

3. Teater sebagai suatu gerakan dan kekuatan pribadi
-          Komitmen pribadi dalam persiapan sebuah pertunjukan
-          Kepuasan pribadi
-          Pembangunan dan pembentukan karakter
-          Kreativitas dan kritisisme
-          Pengalaman hidup pengembangan diri

4.      Teater sebagai bentuk seni
Menempatkan teater tidak sekadar pada objek pertunjukan, namun menjadi sesuatu yang menarik, dan letak seni saat kita alami dan amati dari elemen-elemen pembentuknya, teater sebagai  kombinasi dari berbagai bentuk seni.

Teater Sebagai Organisasi

Study Teater pementasan  "AAIIUU"  18 Januari 2014

Proses Teater merupakan sebuah proses organisasi (bentuk kerja kolektif; dimana segala macam orang dengan segala macam fungsinya tergabung dalam suatu koordinasi yang rapi,dan juga mencakup juga pengertian sampai batas-batas yang sentimentil), seperti hal nya diri manusia itu sendiri, atau layaknya seperti sebuah negara. Keberhasilan suatu pertunjukan Teater dapat juga sebagai keberhasilan suatu seni organisasi; baik organisasi penyelenggaraannya (Panitia Produksi) maupun segi seni-seninya (Penyutradaraan, Penataan set, Permainan, Musik dan unsur-unsur lain). 

Berikut ini contoh Elemen dari sebuah kelompok Teater dalam mengadakan sebuah Produksi. 

Divisi Produksi


- Pimpinan Produksi 
Seorang yang mengkoordinasi dan menyatukan visi semua panitia produksi dari urusan pra produksi (persiapan), pementasan sampai paska produksi (dokumentasi,laporan dll)
- Sekretaris Produksi

Tenaga ahli yang membantu kinerja Divisi Produksi dalam menyelesaikan tugas pembuatan surat administratif, laporan kinerja dan bersama Pimpinan Produksi mencatat hasil rapat. 
- Keuangan Produksi / Bendahara

Tenaga ahli yang bertugas mencatat keuangan (Pemasukan dan Pengeluaran), dengan kemampuannya mengatur arus keuangan produksi dan menyimpan kas uang produksi.
- Urusan Dokumentasi

Tenaga ahli yang mencatat segala kejadian yang terjadi dan menyimpan dokumen pada proses produksi dari awal sampai akhir yang kemudian disimpan untuk arsip organisasi/ 
- Urusan Publikasi

Tenaga ahli yang dengan kreatifitasnya mengatur urusan publikasi (Pamflet,Brosur,Baliho,Spanduk,Iklan Koran dll) yang akan mendatangkan penonton dan penikmat pertunjukan teater. 
- Urusan Pendanaan

Tenaga ahli ini bekerja untuk pendanaan produksi,seperti mencari sponsor dan donatur untuk membantu proses produksi hingga pementasan.
- Urusan Kesejahteraan

Tenaga ahli ini mengawasi kesehatan,keselamatan dan kenyamanan semua panitia produksi dan penyaji. seperti contoh, mengawasi latihan dengan menyiapkan makanan dan kotak P3K .
- Urusan Perlengkapan

Tenaga ahli ini menyediakan dan mengkoordinasi semua peralatan dan tempat kerja yang dipakai oleh panitia.


Divisi Penyaji


- Sutradara
Menjadi pemimpin dari Divisi Penyaji. menjadi penggagas ide awal serta pembungkus dan penyatu ide yang datang dari panitianya.
- Art Director / Pimpinan Artistik
Juga disebut assisten Sutradara I yang selalu bersama sutradara, membantu mewujudkan ide dan mengkoordinasi para panitia artistik (setting,kostum,make up,cahaya dan musik)
- Stage Manager

Juga disebut assisten Sutradara II yang mengatur jadwal, tempat dan pemain untuk latihan, juga membuat jadwal para panitia artistik dalam persiapan artistiknya agar siap dalam pementasan dan pada saat pementasan mengoordinasi untuk mengatur arus penonton, clear area, kebersihan tempat, keamanan tempat dan keteraturan tempat.
- Property Master

Menyiapkan property yang diperlukan untuk pementasan,dan merawat property agar siap digunakan pemain dan setting.
- Penata Cahaya

Tenaga ahli yang dengan ide kreatifnya mengatur pencahayaan, dan menjadi pencipta ruang dan waktu dengan senjata utamanya cahaya.
- Penata Kostum

Tenaga ahli dengan kreatif membuat, atau menyiapkan kebutuhan kostum yang sesuai dengan konsep penggarapan.
- Penata setting

Tenaga ahli pencipta dimensi waktu dan ruang. Dengan kreatifnya membuat panggung menjadi suatu karya seninya dan Penata Setting bekerja sama dengan Penata Cahaya.
- Perias / Make Uper

Tenaga ahli yang dapat merubah bentuk morfologi aktor/aktris sesuai dengan konsep.
- Penata Musik
Tenaga ahli yang dengan kreatif  mempertebal nuansa permainan, membuat transisi dan penghias pertunjukan dengan senjata utamanya musik.


Setiap Elemen bekerja dengan profesional dan kompak dalam proses sehingga hasil dapat diraih dengan maksimal. demikian postingan pertama kami, semoga bermanfaat, kami menerima masukan beserta amplopnya silahkan dikomentar :) HOHA !